Visi Madrasah
Selasa, 16 Des 2025
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
31 Januari 2025

Sakura’s story [Revisi]

Jum, 31 Januari 2025 Dibaca 315x

By Kayla Gecka Wikara (Kelas 12 IPS MAN 3 Kuningan)

Penasaran dengan kisahnya Sakura gadis 16 tahun yang dibesarkan di sebuah Panti Asuhan Rumah Pelangi di Desa Suna? Seorang gadis cantik yang tidak diharapkan orangtuanya lahir ke dunia dengan kenyataan ditemukan di pinggir hutan pada sebuah keranjang bayi. Gadis yang tidak pernah mengeluh dan meratapi hidupnya, tetapi fokus pada masa depan yang ingin dicapainya, sehingga ia mendapatkan beasiswa dari Konoha High School. Ikuti terus ya kisahnya dalam Sakura Story Edisi Revisi, karya Kayla Gheka Wikara yang merupakan siswa Man 3 Kuningan. Sebuah novel yang dipublikasikan oleh Wattpad dengan 8,34 RB pembaca. Selamat membaca …

Kenyataan yang begitu membuat nya terkejut serta dendam.

[Semua Karakter milik Masashi Kishimoto]

PROLOG

Rumah Pelangi adalah sebuah nama panti asuhan yang berada disebuah Desa kecil di Suna, panti besar itu sudah lama berdiri menampung banyak anak, di halaman samping terlihat sangat ramai oleh anak – anak yang bermain ditaman yang terdapat di samping bangunan panti asuhan dan terlihat juga seorang gadis yang sedang menjemur pakaian anak anak panti asuhan tak jauh dari taman tempat biasa anak-anak bermain.

“Kak Sakura! Lihat aku berhasil merajut!” seorang gadis kecil yang berlari menuju sakura yang sedang menjemur pakaian adik – adiknya di panti sambil memperlihat kan hasil rajutan nya.

“Wahh! Bagus sekali! Kau sudah pandai merajut rupa nya!” senang Sakura, ia menatap hasil rajutan gadis itu.

“Tentu saja! Karena kakak yang mengajari ku merajut! Kalau kakak yang mengajarkan pasti kami semua bisa!” ujar gadis dengan rambut pendek itu.

Sakura tersipu malu, “ah kau bisa saja, terimakasih.”

Sakura mengeluarkan pucuk kepala Zuki, “Tingkatkan lagi yah, siapa tahu kau bisa membuat toko untuk menjual hasil rajutan mu.”

“Ah ya! Benar juga! Aku harus belajar lagi agar bisa mendapat kan uang dari hasil keahlian ku!” semangat Zuki, mata nya memancarkan semangat yang membara. Sakura terkekeh, “kalau begitu semangat ya!”

“Siap!”

“Pergilah ajak teman teman mu makan siang.”

“Oke,kalau begitu aku akan memberi tahu mereka.”

Setelah Zuki pergi,Sakura melanjutkan pekerjaan nya, setelah itu masuk kembali ke panti tempat di besar kan diri nya.

“Sebelum makan jangan lupa cuci tangan kalian!” Sakura mengingat kan anak panti untuk mencuci tangan sebelum makan.

Mereka semua menurut dan segera mencuci tangan beberapa di antara mereka sudah mencuci tangan.

Sakura adalah seorang gadis yang di besar di panti asuhan Rumah pelangi sejak bayi, Sakura tidak mengetahui siapa orang tua nya. Yang ia tahu dari cerita nenek Chiyo pengurus panti, ia di temukan di pinggir hutan di dalam sebuah keranjang bayi.

Sakura tidak memikirkan apa yang terjadi terhadap diri nya, karena jika ia di temukan di pinggir hutan berarti orang tua nya membuang diri nya bukan?

Berarti diri nya tak ingin dilahirkan, maka dari itu mungkin mereka membuang diri nya. Sakura tidak peduli, yang pasti ia sudah menemukan kebahagiaan nya di sini.

Di Rumah pelangi.

Sakura adalah satu-satu anak panti yang berusia 16 tahun, sisa nya berumur di bawah nya. Sakura selalu menolak orang tua yang datang untuk mengasuh diri nya. Ia tidak ingin di rawat oleh mereka ia sudah nyaman di sini.


“Permisi! Paket untuk nona Sakura!” seorang pengirim paket berteriak mencari Sakura. Gadis yang sedang duduk di ruang tengah itu segera berlari keluar.

“Sebentar!”

Sakura menerima sebuah paket berisi berkas yang di masukan ke dalam map,”ini surat dari Konoha High School.”

“Yah, terimakasih.”

“Sama-sama,Saya permisi.”

“Ya.”

Setelah melihat pengirim paket pergi Sakura masuk kembali ke panti Asuhan untuk melihat apakah ia lulusan Ujian mendapatkan beasiswa di Konoha high school. Sakura mendaftarkan diri nya di sekolah ternama itu dengan jalur prestasi untuk penerimaan siswa angkatan baru.

Sakura melebarkan mata nya ketika ia melihat jika diri nya mendapatkan beasiswa full. Ini sungguh di luar dugaan nya.

“Ya Tuhan, Aaa syukur lah!” senang Sakura, ia tersenyum haru sambil menutup mulut dan masih memandang tak percaya lembar kertas itu.

Sakura mengambil telpon rumah, dan menekan beberapa nomor yang ia hafal di luar kepala.

“Halo kak Sasori?”

“Hai, ada apa?’

“Ini sulit di percaya tapi, kau tahu? Aku mendapatkan beasiswa full di Konoha High School, kau tidak tahu betapa senang nya aku saat ini, aku hampir menangis.” Sakura mengelap sudut mata nya yang berair.

” benarkah?! Selamat adik ku! Sepertinya tak lama lagi kita bertemu.”

Sakura tersenyum ia terkekeh, “uhk…semoga.” ujar Sakura. Sasori adalah kakak angkat Sakura, Entah sejak kapan lelaki itu tahu jika ada gadis yang bernama Sakura, dan langsung menelpon nenek Chiyo untuk memberi tahu diri jika ada seseorang yang menawarkan diri untuk menjadi kakak nya. Dengan alasan nama diri nya mirip adik nya yang menghilang tanpa kabar. Karena kasihan Sakura menerima nya saat usia nya baru 10 tahun.

Sakura tidak membeli ponsel atau alat komunikasi lain nya, ia hanya menggunakan telepon Rumah yang ada di panti.

“Kapan kau akan ke Konoha biar aku urus penerbangan mu.”

Sakura terkejut,”t-tidak usah merepotkan saja!” tolak Sakura.

“Kau ini ya! aku ini kan kakak mu jadi aku berhak mengurus kepergian mu ke konoha dan juga kita belum pernah bertemu secara langsung makanya aku yang akan menjemputmu di bandara nanti, bagaimana?”

Sakura menimbang-bimbang,”uhm,terserah.” walau ia tolak pasti Sasori akan terus memaksa nya, jadi lebih baik ia mengalah.

“Kalau begitu sampai jumpa! Aku akan mengirimkan paket untuk mu.”

Sakura terkejut,”apa?!”

Tutt…

Sakura menatap telepon nya,”halo? Kak! Hei!” Sakura berdecak meletakan telepon nya di tempat nya. Ia memijat pelipis nya pusing dengan kakak angkat nya.

“Aku tidak peduli apa yang akan ia kirimkan, huh… yang penting sekarang aku harus membereskan barang barang ku yang akan aku bawa ke Konoha.” ucap Sakura lalu masuk ke kamarnya untuk membereskan barang barang yang alan ia bawa.

                 ***

Sementara itu di Kota Konoha terlihat seorang pemuda sedang duduk di bangku kebesarannya sambil memperhatikan foto gadis kecil berambut Soft Pink sedang tersenyum manis, ia mengambil selembar foto tersebut sambil tersenyum.

“Syukurlah kau di terima di sekolah impian mu.” ia ingin melihat adik nya itu secara langsung, dan tak lama lagi mereka akan bertemu.

“Hei! Kau sehat? Senyum senyum sendiri sejak tadi ” tanya seorang pemuda.

“Ck, aku masih normal. Aku habis mendapat kabar dari Sakura.”

“Ouh … Memangnya ada apa kau terlihat senang ?”

“Sakura mendapatkan Beasiswa di Konoha High School dan berarti—”

“Tak lama lagi kalian bertemu, begitu?”

“Hn.”

“Syukurlah berarti dia akan satu angkatan dengan Sasuke benarkah?”

“Benar.”


Sedangkan disebuah apartemen, terlihat pemuda pemudi sedang berkumpul di salah satu ruang tengah apartemen mewah milik sahabat mereka, tiga perempuan dan lima lelaki.

Seorang gadis dengan rambut merah terang yang kini tengah duduk di kursi putar itu menegahkan kepala nya ke atas,”aku tidak sabar merundung anak-anak lagi.”

“Aku rindu membully anak anak yang mendapatkan beasiswa, mereka itu hanya anak kalangan bawah yang beruntung dan aku sangat tidak suka.” ucap gadis pirang yang sedang duduk di lantai sambil menghias kuku nya.

“Benar.”

Sementara para lelaki sibuk bermain Games online di ponsel canggih mereka dan tidak mempedulikan perempuan yang sedang membicarakan sesuatu yang sudah menjadi agenda mereka masing-masing.

“Lagi pula aku tidak akan membiarkan posisi ku tersingkirkan oleh lalat kotor itu.” ujar Haruno Karin, gadis dengan helai merah itu menatap seorang pemuda tampan yang sibuk dengan ponsel nya.

Tayuya yang sejak tadi diam mengeluarkan suara nya,”tidak heran kau selalu peringkat tiga di kelas, setelah Shikamaru dan Sasuke, selain pintar karena turunan kau juga menyingkirkan mereka yang pintar melebihi mu.”

Karin menatap tak suka Tayuya,”kenapa? Kau iri karena dapat peringkat sepuluh?”

Tayuya mendencih,”untuk apa aku iri.”

Karin memutar mata nya malas.

“Yah,tidak akan ku biarkan para sampah itu menghancurkan kepopuleran ku.” ujar Naruto, pemuda pirang itu terkenal karena kepopuleran nya dalam bermain alat musik. Ia tidak akan membiarkan seorang pun menggeser kepopuleran diri nya.

Uchiha Sasuke terlihat acuh dengan ucapan pemuda pirang dengan nama lengkap Uzumaki Naruto itu.

“Kapan kita pulang?” tanya Shikamaru, Naruto melirik Shikamaru di tengah keasikan nya bermain game, “kenapa? Kau ingin tidur?”

“Tidak,ibu ku mengirim pesan untuk segera pulang.”

Sai, pemuda pucat yang tidak ikut bermain game itu tersenyum palsu,” kau anak mommy?”

Shikamaru berdecak,”Tidak!”

Neji melempar ponsel nya ketika ia kalah dalam permainan tersebut, “Sudah ku bilang jangan berlari ke sana Naruto!”

“Kenapa kau menyalahkan ku?!”

Sementara para gadis menatap keributan itu dengan tatapan malas,”dasar bodoh.”

     ***

Beberapa hari kemudian,

Brak!

“Hah…sudah selesai, tinggal memberi kabar kak Sasori.” Sakura mengambil ponsel berwarna merah mudah yang di kirimkan Sasori untuk nya, tentu Sakura terkejut, saat ia membuka ponsel tersebut dan mengklik icon kontak hanya di isi oleh nomor Sasori yang di beri nama.

‘Kakak mu tercinta’

Sakura sedikit geli membaca nya,ia langsung menganti nama Sasori dengan formal.

“Halo…kau akan berangkat sekarang?”

“Ya, tinggal berpamitan dengan anak-anak panti dan nenek Chiyo.”

“baiklah, kalau begitu hati hati di jalan ya.”

“Iya, ku tutup.”

Setelah selesai menelpon Sasori,Sakura berpamitan dengan anak-anak panti dan nenek Chiyo serta beberapa pengurus panti lain nya, Sakura menuju taman samping untuk berpamitan dengan adik adiknya yang sedang bermain dan juga nenek Chiyo yang sedang merajut Syal berwarna hijau muda.

“Kakak! Kakak berangkat sekarang?” Zuki menghampiri diri nya ketika ia baru saja membuka pintu samping, gadis itu memasang raut sedih membuat Sakura tak enak meninggal panti.

Sakura tersenyum,”iya, kakak berangkat sekarang.” ia berjongkok menyamakan tinggi nya dengan Zuki.

“Maaf ya,kakak harus pergi.”

“HHUUUWWAA!! Kami akan merindukan kakak!” Zuki tiba-tiba menangis membuat Sakura terkejut ia segera membawa Zuki ke dalam pelukan nya.

“Hei sudah jangan menangis kau membuat kakak tidak ingin pergi.” ujar Sakura,”kalau begitu aku akan terus menangis! Hisk!” Zuki menyembunyikan wajah nya di bahu Sakura sambil menangis kencang.

Sontak tangisan Zuki membuat anak panti yang lain menghampiri mereka berdua, “kak kenapa Zuki menangis?”

Sakura terlihat bingung ingin menjawab,”i-itu…”

“Sakura akan pergi ke Konoha untuk meneruskan sekolah nya.” Nenek Chiyo berjalan menghampiri mereka sambil memotong ucapan Sakura. Terlihat anak panti terkejut mendengar ucapan nenek Chiyo. Memang diantara banyak anak panti hanya Zuki yang mengetahui kepergian nya, karena gadis itu melihat diri nya yang sedang berkemas tengah malam.

“Sakura,ini untuk mu.” nenek Chiyo memberikan syal hasil rajutan nya sendiri pada Sakura, gadis dengan rambut panjang itu menerima nya tanpa melepaskan Zuki dari pelukannya.

“Ini bagus sekali, Terimakasih.” Sakura tersenyum haru.

“Itu berarti kak Sakura tidak tinggal bersama kami lagi?” seorang bocah lelaki bertanya dengan raut sedih. Sakura mengangguk,”tapi, kakak akan mengunjungi kalian setiap libur semester.” jawab Sakura.

“Ukh…tapi tetap saja, itu sangat lama.” ujar Zuki tak terima kepergian Sakura dari panti.

Sakura tersenyum,”maaf ya.” Sakura merentangkan kedua tangan,”mari berpelukan!” ajak Sakura.

Anak panti segera memeluk Sakura, hingga membuat Sakura jatuh terduduk di rumput karena keberatan.

“Wuah kalian tambah berat ya!” Sakura tertawa kecil,Ia membalas pelukan erat mereka. Ah, ia akan merindukan tempat diri nya di besar kan. Tapi, demi cita-cita nya ia harus pergi.

“Kalian jaga kesehatan ya, jangan lupa cuci tangan sebelum makan, baca doa juga.” Mereka melepaskan pelukan nya. Sakura berdiri memeluk nenek Chiyo,”jaga kesehatan ya, jangan sering membuat anak panti panik karena pura-pura mati.”

Nenek Chiyo sering membuat kerusuhan di usia nya yang sudah tua ini dengan pura-pura meninggal. Walau beberapa kali membuat kerusuhan dengan cara yang sama, tetap saja mereka panik. Mengingat usia nenek Chiyo sudah tua.

Nenek Chiyo terkekeh,”baiklah,akan ku usaha kan.”

“JIDAT! HEI KAU TEGA SEKALI MENINGGALKAN KU!” suara nyaring dari gerbang panti membuat Sakura memasang wajah kesal nya.

“Berisik!” komen Sakura, saat melihat siapa pelaku pemilik suara dasyat itu. Yamanaka Ino sahabat sejak sekolah dasar, juga tiga gadis lain nya yang berjalan santai di belakang Ino yang menerjang nya dengan pelukan maut, membuat Sakura sesak nafas seketika.

“Babi gendut! Lepaskan aku!” Ino melepaskan pelukan nya, ia menatap tak suka Sakura.

“Kau tidak merindukan ku?!’

“Tidak.”jawab malas Sakura.

“Kalian kenapa datang?” tanya Sakura sebab ia sama sekali tidak tahu jika mereka akan datang tanpa sepengetahuan dia,lalu gadis berambut Indigo menjawab dan ucapan dari gadis itu membuat ia tersenyum.

” kami datang tiba-tiba sebagai kejutan karena kau akan pergi ke Konoha.” jawab Hyuga Hinata.

“Kalian ini,baik sekali.” ujar Sakura, Tenten gadis cepol itu menghampiri nya, “aku punya sesuatu untuk mu.”

Tenten memberikan sebuah album kecil dengan sampul merah muda, mata Sakura berbinar saat menerima nya, “ya Tuhan ini lucu sekali!”

Sakura membuka nya, album itu berisi foto mereka saat awal kenal hingga sekarang, “kalian memberikan ku ini seolah aku pergi selama nya dan tak akan kembali ke sini.” ungkap Sakura.

Sabaku Temari menepuk pundak Sakura,”jangan bilang begitu kau membuat kami khawatir

Skip

Sakura melambaikan tangan nya di kaca Taxi yang terbuka, “sampai jumpa!”

Ino dan yang lain nya membalas lambaian tangan Sakura,”hati-hati!”

Mobil taxi itu membawa Sakura pergi, anak panti bubar dan kembali pada kegiatan mereka masing-masing.

Nenek Chiyo membuka suara,”kalian, ikut aku.”

Temari menatap Ino, Hinata dan Tenten, “ayo.”

Di ruangan nenek Chiyo,

Temari menutup pintu ruangan itu, lalu bergabung dengan Ino dan yang lain nya.

“Apa Sasori sudah menyuruh seseorang untuk mengawasi Sakura?” tanya nenek Chiyo, wanita itu terlihat berbeda dari sebelum nya raut wajah nya pun serius.

“Sudah, kami akan di pergi menyusul jika terjadi sesuatu atau menunggu kabar dari kak Sasori.” jawab Ino.

“Baiklah.”

      ***

Sementara di sebuah Cafe di Konoha,

“Terimakasih sudah datang.”

Pria dewasa itu tersenyum di balik masker nya,”tak apa jangan formal begitu.”

“Hn, maaf merepotkan mu. Aku hanya ingin tahu keadaan nya selama di sekolah, dan kebetulan kau menjadi guru di sekolah itu.”

“Kau tidak merepotkan ku, bagaimana pun kalian masih keponakan ku.”

“Terimakasih.”

“Baiklah kalau begitu aku pergi.” ujar pria di hadapan Sasori itu, “kau tidak ingin meminum kopi mu?”

“Ah, wajah ku terlalu tampan untuk di perlihatkan.”

Sasori mengendus mendengar ucapan pria itu,Hatake Kakashi.

“Aku lupa, aku hanya mengajar di kelas 10.”

“Tidak apa-apa, yang penting kau bisa mengawasi adikku, kalau terjadi apa apa segera hubungin aku oke?”

“Tenang saja.Aku pergi sampai jumpa.”

Sasori memandang jalan raya ketika Kakashi sudah pergi, ia menatap pantulan diri nya di kaca, “semoga ini berjalan sesuai rencana.”

Bersambung

Penasaran dengan kelanjutan kisah nya? Kalian bisa menunggu Update Ceritanya di web man3-kuningan.my.id pantengin terus ya web MAN 3 Kuningan nya, karena akan di update terus secara berkala ceritanya

Artikel ini memiliki

2 Komentar

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan ke aa Andi Batalkan balasan

Flag Counter