Visi Madrasah
Selasa, 16 Des 2025
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
4 Juni 2025

Orang Indonesia Yang Pertama Kali Berangkat Haji

Rab, 4 Juni 2025 Dibaca 16x Uncategorized

By Mamat Rahmat

Ternyata orang Indonesia yang pertama kali naik haji orang Sunda, Ciamis… 🙂

Orang Indonesia yang pertama kali pergi berhaji merupakan keturunan raja. Ia bernama Bratalegawa, seorang putra dari Raja Galuh, Ciamis.Biasa disebut Prabu Bunisora.
Ia berangkat pada abad ke-13 atau sekitar tahun 1380.
Bratalegawa merupakan seorang saudagar yang sering melakukan perniagaan antar pulau, sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yaitu kakek dari Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi.
(Sumber, detik.com, mengutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia, tertulis dalam Cerita Parahiyangan’ (naskah kuno berbahasa Sunda)

It turns out that the first Indonesian to go on the hajj was a Sundanese person, Ciamis… 🙂

The first Indonesian to go on the hajj was a descendant of a king. His name was Bratalegawa, a son of King Galuh, Ciamis. Usually called Prabu Bunisora.
He left in the 13th century or around 1380.
Bratalegawa was a merchant who often did inter-island trade, a cousin of Prabu Niskala Wastu Kancana, the grandfather of Raden Pamanah Rasa or Prabu Siliwangi.
(Source, detik.com, quoting from the Complete Indonesian History Encyclopedia, written in the Parahiyangan Story’ (an ancient Sundanese manuscript))

اتضح أن أول إندونيسي ذهب للحج كان سوندانيًا، يُدعى سياميس… 🙂

كان أول إندونيسي ذهب للحج من سلالة ملك. كان اسمه براتاليجاوا، ابن الملك جالو، سياميس. يُعرف عادةً باسم برابو بونيسورا.

غادر في القرن الثالث عشر، أو حوالي عام ١٣٨٠.

كان براتاليجاوا تاجرًا يكثر من التجارة بين الجزر، وهو ابن عم برابو نيسكالا واستو كانكانا، جد رادين باماناه راسا أو برابو سيليوانجي.

(المصدر: detik.com، نقلاً عن موسوعة التاريخ الإندونيسية الكاملة، المكتوبة في قصة باراهيانجان (مخطوطة سوندانية قديمة))

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan ke 100jilislot Batalkan balasan

Flag Counter