Visi Madrasah
Selasa, 16 Des 2025
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
1 Maret 2025

Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan

Sab, 1 Maret 2025 Dibaca 307x Uncategorized

By Nani Hanurawati, S. Pd

Dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 183 disebutkan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya : “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. 

Dalam Agama islam secara substansial, puasa adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami isteri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. 

Berdasarkan penelitian ilmiah yang telah dilakukan oleh para ahli, tidak ditemukan efek merugikan puasa Ramadhan, baik itu paru-paru, jantung, ginjal, hati, mata, profil endokrin, hematologi, dan fungsi neuropsikiatri. Dimana penelitian tersebut telah diteliti dari tahun 1960-2009 yang diperoleh dari Medline dan jurnal lokal negara-negara islam. 

Hasil yang ditemukan, terdapat manfaat yang luar biasa yang tak disangka oleh para ilmuwan mengenai mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Macam-macam mukjizat berpuasa di bulan Ramadhan perlu kita ketahui, seperti yang dikutip dalam Tribunnews antara lain sebagai berikut :

1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme

Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. 

Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen. 

Hal tersebut dapat terjadi karena disaat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadhan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadhan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik. 

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah 

Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah. 

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

Ternyata puasa Ramadhan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa. 

4. Berpuasa bagi penderita diabetes tipe dua tidak berpengaruh

Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadhan.   Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung. 

5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui 

Manfaat puasa ramadhan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan afrika barat. Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin. 

6. Pengaruh pada janin saat ibu hamil berpuasa 

Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadhan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.  Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S/D. 

7. Penurunan glukosa dan berat badan 

Berpuasa bulan Ramadhan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok

Ternyata berpuasa di bulan ramadhan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa. 

9. Pengaruh pada hormon virgisteron 

Berpuasa di bulan ramadhan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksankana puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin

10. Bermanfaat bagi jantung

Ternyata dalam berpuasa Ramadhan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari beberapa penelitian terlihat “chronobiological” menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadhan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang dimana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia. 

11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel

Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang. Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.  Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. 

12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta 

Berpuasa bulan Ramadhan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal. 

Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah. 

13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Tenyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa. Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah. 

14. Penurunan berbagai hormon yang merupakan salah satu hidup jangka panjang 

Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang. Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang. 

15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma 

Buat laki-laki, berpuasa di bulan Ramadhan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus – pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis. 

16. Bermanfaat bagi penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis 

Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri. 

17. Memperbaiki hormon testosteron dan performa seksual 

Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan peneltian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, dimana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu kesuburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya. 

18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna

Dari penelitian yang dilakukan peneliti moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena. Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi. 

19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia 

Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Setiap kali kita berdoa, pahala kita akan digandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tentram, bahagia, dan gembira. 

20. Menurunkan Adrenalin

Keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Dimana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat.  Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Demikianlah informasi mengenai manfaat puasa Ramadhan bagi Kesehatan Manusia. Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk dapat menyelesaikan puasa selama sebulan penuh. Aamiin.

Benefits of Ramadan Fasting for Health
In the Al-Quran Surah Al Baqarah verse 183 it is stated:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Meaning: “O you who believe, fasting is prescribed for you as it was prescribed for those before you so that you may become pious”.
In Islam, fasting is essentially refraining from eating, drinking and having sexual intercourse from dawn to sunset with the intention.
Based on scientific research conducted by experts, no adverse effects of fasting during Ramadan have been found, be it the lungs, heart, kidneys, liver, eyes, endocrine profile, hematology, and neuropsychiatric function. Where the research has been studied from 1960-2009 which was obtained from Medline and local journals of Islamic countries.
The results found, there are extraordinary benefits that were unexpected by scientists regarding the miracle of fasting during Ramadan for human health. We need to know the various miracles of fasting in the month of Ramadan, as quoted in Tribunnews, including the following:

  1. Balance of anabolism and catabolism
    In fasting, there is a balance of anabolism and catabolism which results in amino acids and other substances providing benefits in rejuvenating cells and their components by producing blood glucose and supplying amino acids in the blood throughout the day.
    Sufficient protein reserves in the liver due to nutritional intake when breaking the fast and eating sahur, do not interfere with the body’s condition but create a condition for the body to continue producing essential proteins such as albumin, globulin, and fibrinogen.
    This can happen because when we do not fast for a long time or fast during Ramadan there is a large accumulation of fat, so there is a risk of liver cirrhosis. While during Ramadan fasting, liver function is much more active and better.
  2. Will not cause acidification in the blood
    According to researchers, during Ramadan fasting, amino acids are oxidized slowly and ketones do not increase in the blood so that they will not cause acidification in the blood.
  3. No effect on human blood cells
    It turns out that fasting during Ramadan does not affect human blood cells and there is no difference in the number of reticulocytes, red blood cell volume and average hemoglobin concentration (MCH, MCHC) compared to people who do not fast.
  4. Fasting for people with type two diabetes has no effect
    This can happen because there is no difference in sugar protein, glycosylated protein and glycosylated hemoglobin. However, in certain diabetes sufferers, it is better to consult a doctor if you want to fast during Ramadan. Such as diabetes sufferers with increased ketones, pregnant women, children’s age or other complications such as kidney and heart failure.
  5. Effect on pregnant and lactating mothers
    The extraordinary benefits of fasting during Ramadan, because pregnant and lactating mothers and non-pregnant and non-lactating groups in West African villages. It turns out that from the results of the study, it was concluded that there was no difference in serum glucose levels, free fatty acids, triglycerol, ketones, beta hydroxyl butyrate, alanine, insulin, glucagon, and thyroxine hormones.
  6. Effects on the fetus when pregnant women fast
    From the results of the study of the Department of Obstetrics and Gynecology of Gaziantep University Hospital, on 36 healthy women with consecutive uncomplicated pregnancies for 20 weeks or more, who fasted during the month of Ramadan to evaluate the effects of Ramadan on the fetus, Doppler ultrasonography measurements in increasing fetal biparietal diameter (BPD), increasing fetal femur length (FL), increasing estimated birth weight (EFBW), fetal biophysical profile (BPP), amniotic fluid index (AFI), and umbilical artery systolic/diastolic (S/D) ratio. Maternal serum cortisol, triglycerides, total cholesterol, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), very low-density lipoprotein (VLDL), and LDL/HDL ratio were also evaluated before and after Ramadan. The results showed that, no significant differences were found between the two groups of fetal age, maternal weight, estimated fetal weight gain (EFWG), fetal BPP, AFI, and umbilical artery S/D ratio.
  7. Decreased glucose and body weight
    Fasting during the month of Ramadan can reduce glucose and body weight from a cohort study conducted by 81 students of Tehran University of Medical Sciences while fasting who conducted an evaluation of body weight, body mass index (BMI), glucose, triglycerides (TG), cholesterol, low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), and Very Low Density lipoprotein (VLDL), before and after Ramadan which showed that Ramadan fasting can cause decreased glucose and body weight.
  8. Effect on thyroid gland function
    It turns out that fasting during the month of Ramadan does not affect the function of the human thyroid gland. Based on the results of the study, it was seen that there was no difference in plasma thyroxine (TS), free thyroxine, thyroxine triiodine and thyroid-stimulating hormone (TSH) levels in male patients who fasted.
  9. Effect on the hormone virgisterone
    Fasting during the month of Ramadan also shows that it does not affect the hormone virgisterone when fasting. However, 80 percent of the study population showed that there was a decrease in the hormone prolactin which is useful and as a new hope for sufferers of infertility or female sterility caused by the hormone prolactin
  10. Beneficial for the heart
    It turns out that during fasting during Ramadan, there is an increase in HDL and apoprotein alpha 1. and there is a decrease in LDL which is very beneficial for heart and blood vessel health. From several studies, it can be seen that “chronobiological” shows that during Ramadan fasting has an effect on the rhythm of decreasing the circadian distribution of body temperature, cortisol hormones, melatonin and glycemia, where each change has an effect on improving human health.
  11. Repairing and restoring cell function and performance
    When fasting, there are massive changes and conversions in amino acids accumulated from food, before being distributed in the body, a sulang format occurs. Thus, providing new cell shoots to repair and restore their function and performance. From eating sahur and breaking the fast, so that protein, fat, phosphate, cholesterol and other shoots are formed to build new cells and clean up fat cells that clump in the liver. The number of cells that die in the body is around 125 million per second, which are born and rejuvenated even more.
  12. Very effective in increasing urine concentration in the kidneys and
    Fasting in the month of Ramadan, of course, water consumption is reduced which is useful in increasing urine concentration in the kidneys and increasing urine osmotic strength to reach 1000 to 12000 ml osmosis / kg of water. This provides protection for kidney function.
    Lack of water in the blood minimizes the volume of water in the blood, thus triggering the performance of local mechanisms that regulate blood vessels and prostaglandins which ultimately trigger the function and work of red blood cells.
  13. In a state of fasting, it can actually increase the immune system
    It turns out that fasting also increases lymphocytes up to tenfold. From the results of the latest research which states that there is a decrease in apo-betta levels, and increases apo-alpha 1 levels compared to fasting before fasting. This is certainly very useful because it can keep us away from heart and blood vessel attacks.
  14. Decreased various hormones which are one of the long-term lives
    Fasting can reduce various hormones, which we know that decreased hormones are one of the long-term lives. From endocrinology research which shows that the diet during fasting which is rotative becomes a burden in the assimilation of food in the body, so that in this case there is a decrease in the release of digestive system hormones and insulin in large amounts which is one of the long-term life recipes.
  15. Beneficial in sperm formation
    For men, fasting in the month of Ramadan also provides benefits in sperm formation. From the research conducted that the hormones testosterone, prolactin, lemotin, and follicle stimulating hormone (FSH). The results of the study prove that fasting in the month of Ramadan is beneficial for sperm formation through changes in the hypothalamus-pituitary testicular hormones and the effect on both testicles.
  16. Beneficial for sufferers of arthritis (gout) or rheumatoid arthritis
    The parameters studied were the function of neutralizing cells (neutrophils) and the clinical progression of the patient, where the study concluded that there was a correlation between improving arthritis and increasing neutralizing cells in eradicating bacteria.
  17. Improves testosterone hormone and sexual performance
    From the journal endocrine and metabolism, it was reported that fasting research was associated with male hormones and abilities. The study observed the levels of testosterone hormones (virility), sac stimulants (FSH), and lemotin (LH). There are changes in the levels of various hormones every week, where in the early stages there is a decrease in sexual desire but does not interfere with fertility, but a few days after fasting, testosterone hormones and sexual performance increase rapidly beyond before.
  18. Improve mental conditions significantly
    From research conducted by Moscow researchers who conducted research on a thousand people with mental disorders including schizophrenia. The results of the study, it turned out that fasting in Ramadan had around 65 percent improvement in mental conditions which were significant and also reduced the risk
Artikel ini memiliki

4 Komentar

Victory Slot? Cara, gotta love the name! Been spinning the reels and having some fun. Nothing crazy yet, but the vibe is good. Definitely checking it out some more. Who knows, maybe I’ll hit that jackpot! Check them out here: victory slot

Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan ke azis Batalkan balasan

Flag Counter