Visi Madrasah
Selasa, 16 Des 2025
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
  • Membetuk Generasi yang memiliki karakter Spiritual (Agamis), Mandiri & berprestasi, Adaptif terhadap teknologi, Ramah anak, dan Tanggap terhadap lingkungan.
15 Januari 2025

RASA PENYESALAN

Rab, 15 Januari 2025 Dibaca 263x

( Puja Aulia Lesmana )

Perkenalkan nama saya Tina Sanjaya, saya berusia 16 tahun, saya anak ke
3 dari 4 bersaudara. Anak pertama yaitu kak sisi, anak kedua itu bang Rizky, anak
ke tiga itu saya / Tina, dan adik saya Zizi. Disini saya akan menceritakan kisah
saya yaitu tentang “Rasa penyesalan”.
Ada sebuah keluarga yang sangat bahagia, namun disisi lain ada seorang
anak yang sangat cemburu dan iri terhadap abang nya itu yaitu Tina kepada bang
Rizky, karena bang Rizky itu selalu di perhatikan lebih oleh kedua orang tuanya
karena bang Rizky adalah anak laki-laki satunya yang dimiliki oleh keluarga itu.
Sebelumnya Tina dan bang Rizky itu tidak pernah akur sama sekali, mereka pun
tidak pernah saling sapa.
Singkat cerita dimana saat keluarga Tina mempersiapkan konsep
pernikahan nya Kak Sisi dan di situ posisi bang Rizky sedang berada di kota,
keluarga Tina pun mendapat kabar bahwa bang Rizky itu sedang sakit kepala.
Keluarga Tina pun mengira itu hanya sakit biasa dan langsung menyuruh bang
Rizky meminum obat.
Dua Minggu kemudian keluarga Tina pun mendapat kabar lagi
bahwasanya bang Rizky kondisinya sangat parah, keluarga Tina pun khawatir
dengan keadaan nya bang Rizky dan keluarga Tina pun menyuruh bang Rizky
untuk pulang pada saat itu juga.
Singkat cerita tengah malam pun tiba dan menyambut kedatangan bang
Rizky yang saat itu terkulai lemas, dia tidak berdaya sampai berdiri pun tidak bisa
bang Rizky merengek menahan rasa sakit yang berada di kepalanya itu, orang tua
Tina pun menangis melihat anak nya yang kesakitan seperti itu begitu pun dengan
Tina yang melihat abang nya kesakitan Tina merasa sedih.
1 Hari setelah pernikahan kak sisi kondisi bang Rizky pun masih tidak
kunjung membaik, akhirnya bang Rizky pun di bawa ke rumah sakit yang lebih
jauh dan akhirnya bang Rizky pun dirawat dan dokter menyatakan bahwa bang
Rizky bukan terkena darah rendah namun yang lebih mengejutkan bang Rizky
mengalami peradangan selaput otak, serentak keluarga Tina pun terkejut
mendengar pernyataan dari dokter tersebut selama ini bang Rizky entah dikasih
obat apa dari rumah sakit kemarin.

Tina yang tidak ikut mengantar bang Rizky karena harus mengurus adiknya yaitu Zizi ia terkejut mendengar kabar tersebut dari orang tuanya.
Semakin hari kondisi bang Rizky pun semakin memburuk, dan pada suatu
hari pada pukul 02:30 dokter pun memanggil kedua orang tua bang Rizky untuk
memberikan informasi, dan dokter pun tidak bisa menyembunyikan kebenaran
tentang bang Rizky dokter pun langsung bilang bahwa “Kondisi bang Rizky
semakin memburuk dan belum membaik sedikit pun” Mendengar hal itu kedua
orang tua Rizky pun menangis mereka tidak bisa berbuat apa pun. Pada saat
malam hari kondisi bang Rizky kritis bang Rizky sudah memakai alat bantuan
bernafas, namun takdir berkata lain bang Rizky pun menghembuskan nafas
terakhirnya disana, keluarga Tina yang berada disana pun menangis histeris atas
kepergian sang anak laki lakinya itu.
Tina yang berada di rumah, setelah habis sholat isya rumah nya ada yang
mengetuk dan itu adalah tantenya Tina yang memberi tahu bahwa bang Rizky
telah tiada. Tina pun terkejut akan hal itu namun Tina tidak berpikir panjang ia
langsung mengambil samping yang harus disiapkan kata tante nya itu. Setelah
beres semua Tina pun tidak kuasa dan terkulai lemas akan hal itu ia tidak
menyangka bang Rizky akan secepat itu meninggal kan nya.
Sirene ambulance pun mulai terdengar dan Tina menangis sejadi jadi nya
yang mendengar sirene ambulans, lalu ambulans pun sampai dan membawa
jenazah bang Rizky masuk rumah, seberapa terpukulnya Tina melihat abang nya
seperti itu Tina pun pingsan dan dipisahkan ke rumah sebelah.
Pada saat Tina membuka matanya Tina pun tidak bisa menahan air matanya
itu dan langsung berlari menghampiri jenazah abang nya yang sedang di
dampingi oleh ayah nya Tina pun memeluk ayahnya ia masih tidak menyangka
bahwa abang nya pergi secepat itu.
Pagi pun tiba dan jenazah bang Rizky pun dimandikan dan langsung di
kain kafani dan langsung dimakamkan. Tina pun tidak berhenti mengeluarkan air
matanya sampai muka Tina sembab. Tina menyesal mengapa disaat saat terakhir
nya Tina tidak di ajak untuk menjenguk bang Rizky. Namun hal yang sangat ia
sesali adalah rasa cemburu dan iri hati kepada abang nya itu, Tina memang
membenci abang nya Namun ia sangat menyayangi abang nya itu.

Rasa penyesalan Tina sangat besar sampai ia tidak bisa menerima abang nya bahwa
telah tiada, bagi Tina mengikhlaskan itu tidak susah sekali karena Tina di selimuti
dengan rasa bersalah ia selalu berpikir “mengapa aku tidak mengungkapkan rasa
sayang nya terhadap bang Rizky mengap aku hanya menyimpan rasa cemburu
dan iri”.
Itulah cerita dari Tina Sanjaya yang menceritakan kehidupan nya di masa
lalu. Itulah mengapa saya sebagai penulis cerita ini menamai nya dengan “Rasa
penyesalan”, karena bisa kita rasakan betapa sakitnya menjadi seorang Tina.
Itulah mengapa kalian harus menjadi pribadi yang baik yang tidak pernah
mempunyai rasa iri maupun dengki apalagi kepada keluarga sendiri, karena orang
tua tidak akan membedakan kasih sayang nya dengan anak anaknya.
Tetaplah bahagia syukuri apa yang kamu miliki karena disaat yang kamu
miliki itu telah hilang kamu akan merasakan penyesalan.

Artikel ini memiliki

3 Komentar

Tinggalkan Komentar

Flag Counter