By Dedi Karsadi, S. Pd. I
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Ketika seorang saudara seiman jatuh sakit, Islam mengajarkan bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk menengok dan menghiburnya.
Tindakan ini bukan sekedar formalitas sosial, tetapi merupakan ajaran Islam sekaligus hak orang yang sakit dan bentuk nyata dari kepedulian serta kasih sayang terhadap muslim. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,
حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ
“Hak muslim atas muslim yang lain itu ada enam, jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, jika dia mengundangmu maka penuhi undangannya, jika dia meminta nasehat maka nasehatilah dia, jika dia bersin lalu memuji Allah سبحانه وتعالى, maka doakanlah dia, jika sakit maka jenguklah dia dan jika mati maka iringilah jenazahnya.” HR. Muslim
Syaikh Abdullah Alu Bassam rahimahullah menjelaskan,
من حق للمريض على إخوانه المسلمين عيادته وإدخال السرور عليه
“Di antara hak seorang muslim yang sakit atas saudara-saudaranya kaum muslimin adalah menengoknya dan membahagiakannya.” (Taisirul ‘Allam 1/355)
Menengok orang sakit disamping merupakan sebuah ibadah, dia juga memiliki banyak hikmah dan manfaat. Di antaranya adalah dapat meringankan beban psikologis yang dialami oleh orang sakit, memberikan semangat, dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi cobaan. Kehadiran kita bisa menjadi sumber kebahagiaan dan ketenangan bagi mereka.
Selain itu, menengok orang sakit juga mengingatkan kita akan nikmat kesehatan yang sering terlupakan. Melihat saudara yang sedang sakit bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih bersyukur dan menjaga nikmat kesehatan yang telah Allah ﷻ berikan.
Dalam setiap kunjungan,kita juga dianjurkan untuk mendoakan kebaikan dan mengucapkan kata-kata yang baik. Dengan mengucapkan,
لا بأس طهور إن شاء الله
“Tidak mengapa insyaAllah sakit akan mensucikan (dosa-dosamu).”
Doakan kesembuhan dan kekuatan bagi mereka, serta sampaikan ucapan yang bisa menghibur dan menguatkan hati. Ingatlah keutamaan menengok orang sakit yang sangat besar.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadis shahih yang artinya, “Tidaklah seorang Muslim menengok saudaranya yang sakit di pagi hari, kecuali ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari, dan jika ia menengoknya di sore hari, maka ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi hari.” HR. Tirmidzi
Dengan memahami hak dan kewajiban ini, semoga kita dapat lebih peduli dan peka terhadap kondisi saudara-saudara kita, sehingga ukhuwah Islamiyah semakin kuat dan rahmat dari Allah ﷻ senantiasa tercurah kepada kita semua.
Mari bangun sholat tahajud dan berdoa Semoga semua yg di group ini selamat dunia akhirat nya sucses dunia akhirat nya dan selalu di berikan kesehatan dan keselamatan.aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam perkara mencari kebutuhan dunia, al-Quran menyuruh kita ‘berjalan’ (famsyuu fii manaakibihaa),
Tetapi saat memerintakan kita beribadah dan mengingat Allah, kita disuruh berlari (fas’aw ilaa dzikrillah), melesat menuju-Nya (fafirruu ilallaah), dan bersegera kepada keampunan (wasaari’uu ilaa maghfirah).
Harusnya ritme gerakan yang seperti inilah yang harus kita terapkan, sehingga dapat melahirkan rehat jiwa, ketenangan hati, menjadi lebih bersyukur dan tidak menjadi orang yang berambisi atau tamak dalam ke hidupan dunia ini.
Karena itu coba ingat-ingat kembali…
Bisa jadi kita sering merasa letih dalam menjalani kehidupan, sering kecewa, sering tertekan, sering merasa kurang, sering hasad dan sering depresi.
Jangan-jangan kita selama ini berlari mengejar dunia yang bukan pada tempat yang harusnya kita berlari.
Dan sebaliknya sering merasa tidak bergairah dan kosong? Sering merasa berat, sering merasa malas, sering gelisah, sering lalai dan sering kehilangan arah.
Jangan-jangan karena kita berhenti atau berbalik arah pada urusan akhirat, Padahal harusnya kita berlari pada track yang harusnya lari.
Kita semua merindukan dan berharap tentang akhir kehidupan yang abadi dan penuh kebahagiaan, dan semua itu hanya ada di surga. Maka berusahalah berlari mengejar akhirat bukan dunia. Sebab semua pekerjaan yang berorientasi hanya pada dunia, ujungnya adalah keletihan, rusak, sirna dan kita tinggalkan.
Semoga hal ini menjadi penyemangat bagi kita dalam ibadah dan menjadi pengingat bagi yang lalai dalam mengejar dunia.
*
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
When a fellow believer falls ill, Islam teaches that we have a responsibility to visit and comfort him.
This action is not just a social formality, but is an Islamic teaching as well as the right of the sick person and a real form of concern and affection for Muslims. The Prophet صلى الله عليه وسلم said,
حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ love اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذََ فَاتْبَعْهُ
“A Muslim has six rights over another Muslim: if you meet him, greet him; if he invites you; accept his invitation; if he asks for advice; advise him; if he sneezes and praises Allah سبحانه وتعالى; pray for him; if he is sick, visit him; and if he dies, accompany his funeral.” Muslim
Sheikh Abdullah Alu Bassam rahimahullah explained,
The Messenger of Allah, may Allah bless him and grant him peace
“Among the rights of a sick Muslim over his Muslim brothers is to visit him and make him happy.” (Taisirul ‘Allam 1/355)
Visiting the sick is not only an act of worship, but also has many wisdoms and benefits. Among them is that it can lighten the psychological burden experienced by the sick, provide encouragement, and show that they are not alone in facing trials. Our presence can be a source of happiness and peace for them.
In addition, visiting the sick also reminds us of the blessing of health that is often forgotten. Seeing a sick relative can be a lesson for us to be more grateful and maintain the blessing of health that Allah ﷻ has given.
In every visit, we are also advised to pray for goodness and say good words. By saying,
لا بأس طهور إن شاء الله
“It’s okay, God willing, illness will cleanse (your sins).”
Pray for healing and strength for them, and convey words that can comfort and strengthen the heart. Remember the great virtue of visiting the sick.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم said in an authentic hadith which means, “No Muslim visits his sick brother in the morning, unless there are seventy thousand angels praying for him until the afternoon, and if he visits him in the afternoon, then there are seventy thousand angels praying for him until the morning.” HR. Tirmidhi
By understanding these rights and obligations, hopefully we can be more caring and sensitive to the condition of our brothers and sisters, so that the Islamic brotherhood becomes stronger and the grace of Allah ﷻ always pours out on all of us.
Let’s wake up for the tahajjud prayer and pray. May everyone in this group be safe in the afterlife and be successful in the afterlife and always be given health and safety. Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hurry up in the affairs of the afterlife and relax in the affairs of the world
In the case of seeking the needs of the world, the Koran tells us to ‘walk’ (famsyuu fii manaakibihaa),
But when we are told to worship and remember Allah, we are told to run (fas’aw ilaa dzikrillah), rush towards Him (fafirruu ilallaah), and hasten to forgiveness (wasaari’uu ilaa maghfirah).
We should apply this kind of movement rhythm, so that it can give birth to rest of the soul, peace of mind, becoming more grateful and not becoming an ambitious or greedy person in this worldly life.
Therefore, try to remember again…
It could be that we often feel tired in living life, often disappointed, often stressed, often feel lacking, often envious and often depressed.
Maybe we have been running after the world that is not where we should be running.
And on the other hand, often feel unenthusiastic and empty? Often feel heavy, often feel lazy, often anxious, often negligent and often lose direction.
Maybe because we stop or turn around on the afterlife, even though we should be running on the track that we should be running on.
We all long for and hope for an eternal and happy end of life, and all of that is only in heaven. So try to run after the afterlife, not the world. Because all work that is oriented only to the world, ends in fatigue, damage, disappearance and we leave it.
Hopefully this will be an encouragement for us in worship and a reminder for those who are negligent in pursuing the world.
Tinggalkan Komentar